1) Makanan/ Minuman Panas
Mulut bayi belum sekuat orang dewasa. Jadi hati-hati saat membuatkan makanan/ minuman bagi si kecil. Selalu periksa keadaan suhunya masih panas atau sudah cukup hangat untuk diterima mulut mungilnya. Justru anggapan bahwa susu yang memancar terlalu kencang dari botol bias memicu terjadinya sariawan ternyata tidak tepat. Kecuali jika susu tersebut bersuhu tinggi. Jadi penyebabnya bukan kekuatan pancarannya tapi karena suhu yang panas.
2) Traumatik
Yang dimaksud traumatic di sini, mulut anak terluka oleh sesuatu entah karena gusinya tergigit atau terkena gesekan dot yang terlalu keras. Seperti yang sudah disinggung, kejadian luka pada gusi bayi bias berkaitan dengan ketidaknyamanan bayi akibat giginya yang baru tumbuh. Antisipasinya, coba berikan ia teater (mainan khusus untuk digigit-gigit) sehingga rasa tidak nyamannya dapat berkurang. Gesekan dot yang berkontur agak kasar dan terbuat dari karet yang keras juga memungkinkan munculnya sariawan. Jadi sebaiknya gunakan dot yang dibuat dari bahan lunak dan lentur seperti dari silicon.
3) Zat Kimia
Pemakaian obat-obatan yang terlalu lama umpamanya pada bayi yang harus mengkonsumsi obat untuk menyembuhkan vlek pada paru-parunya bias memunculkan sariawan. Zat kimia yang dikandung dalam obat bersifat asam. Bila tersisa di mulut bias memicu sariawan karena proses pengasaman akan mengundang datangnya bakteri. Untuk itu, sedapat mungkin, setelah meminumkan obat, minumkan bayi air putih sehingga sisa-sisa obat tidak menenmpel di gusi maupun di dinding mulut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar